HABITAT DAN FAKTOR PEMBATAS LAMUN
Setelah mempelajari apa itu lamun dan bagaimana morfologinya, penasaran kan bagaimana habitat dan faktor pembatas yang mempengaruhi kehidupan lamun ??? yukk langsung aja kita bahas :)
Habitat adalah tempat dimana makhluk hidup dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Habitat lamun biasanya adalah perairan tropis dengan suhu 28-30oC, salinitas 35 ppm, dan substrat lumpur berpasir dengan kedalaman tidak lebih dari 30 meter. Lamun memang sebagian besar ditemukan di perairan tropis, namun terdapat juga lamun di perairan yang dingin. Lamun hidup di wilayah pantai terbuka dan disekitar ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun juga terdapat pada zona intertidal bawah dan di bagian atas zona subtidal.
Keberlangsungan hidup lamun dipengaruhi oleh beberapa faktor pembatas yang diantaranya adalah suhu, salinitas, cahaya, sedimentasi, kekeruhan, nutrien, dan arus. Faktor pembatas adalah nilai minimum atau maksimum dari suatu indikator untuk suatu organisme agar dapat tetap hidup.
1. Suhu
Sebenarnya beberapa peneliti ada yang menyebutkan bahwa suhu tidak termasuk pada faktor pembatas karena kemampuan toleransi lamun terhadap variasi suhu cukup tinggi. Hal ini karena diketahui beberapa jenis lamun dapat menoleransi variasi suhu antara 5-35oC. Namun suhu akan sangat mempengaruhi terhadap metabolisme, pertumbuhan, penyerapan nutrien, keberadaan oksigen, dan kelangsungan hidup lamun itu sendiri. Suhu juga mempengaruhi proses fotosintesis karena jika suhu naik maka proses metabolisme dalam tubuhnya akan terganggu juga.
2. Salinitas
Lamun tumbuh optimal pada salinitas 35 ppm, namun juga seperti halnya terhadap suhu, terdapat jenis lamun yang memiliki kemampuan untuk menoleransi variasi salinitas yang berkisar antara 3.5-60 ppm. Namun kemampuan toleransi tersebut tergantung dari jenis spesies dan ukuran. Salinitas mempengaruhi proses metabolisme, penyerapan energi, dan sebagainya. Salah satu penyebab kerusakan ekosistem lamun yaitu salinitas yang tinggi akibat kurangnya pasokan air tawar dari sungai dan suhu perairan naik yang mangakibatkan terjadinya penguapan yang cukup tinggi.
Cahaya matahari sangat diperlukan oleh makhluk hidup, begitupun lamun. Jika tidak ada cahaya maka kelangsungan hidup lamun akan terancam dan mati. Lamun tidak dapat melakukan proses fotosintesis jika tidak ada cahaya matahari, akibatnya lamun tidak dapat tumbuh dengan baik. Cahaya juga membantu menstabilkan suhu. Jika lamun tidak dapat berfotosintesis maka pasokan nutrien dalam ekosistem padang lamun itu sendiri akan terganggu.
4. Substrat
Lamun dapat hidup pada berbagai macam substrat yaitu dari mulai lumpur, lumpur berpasir, bebatuan, dan lumpur halus. Substrat yang baik untuk tanaman lamun biasanya adalah lumpur berpasir. Semakin dalam substrat dari suatu lamun maka semakin kuat lamun dalam melawan arus air dan semakin banyak pula pasokan nutrien yang dapat dimanfaatkan dalam metabolismenya.
5. Sedimentasi dan Kekeruhan
Sedimentasi berhubungan dengan kekeruhan dan kejernihan perairan. Semakin banyak terjadinya proses sedimentasi maka perairan akan semakin keruh sehingga penetrasi cahaya matahari akan terhalang oleh partikel-partikel sedimen tersebut. Akibatnya lamun akan sulit mendapatkan cahaya matahari untuk bahan dasarnya melakukan fotosintesis. Sebaliknya jika sedimentasi semakin sedikit maka perairan akan semakin jernih dan penetrasi cahaya matahari akan optimal untuk selanjutnya digunakan oleh lamun untuk fotosintesis. Kekurangan penetrasi cahaya terhadap perairan tidak hanya disebabkan terhalang oleh partikel sedimen tetapi juga disebabkan terhalang oleh biota laut seperti plankton.
6. Arus
Kekuatan arus mempengaruhi juga dalam kelangsungan hidup lamun. Jika arusnya terlalu kuat maka akar lamun tidak dapat bertahan untuk menopang kekuatan dari arus perairan. Sebaliknya jika arusnya terlalu kecil maka nutrien dalam ekosistem padang lamun tidak akan berjalan dengan baik.
7. Nutrien
Nutrien merupakan faktor pembatas yang paling penting bagi semuanya. Jika tidak ada nutrien, maka lamun tidak akan tumbuh dan hidup. Nutrien ini didapatkan dari hasil dekomposisi dalam sedimen dan juga dari siklus-siklus yang terjadi di ekosistem laut. Nutrien diserap oleh daun dan akar. Pada wilayah tropis sebagian besar nutrien diserap oleh akar bukan dengan daun, karena daun melakukan tugasnya untuk memproduksi energi yaitu proses fotosintesis.
Nah ternyata lamun masih menarik loh untuk dipelajari lebih lanjut, bagaimana alur energi dalam ekosistem padang lamun ??? yukk lanjutkan ke blog rekan saya : menkster.blogspot.com
SELAMAT BELAJAR :)
Referensi
Nugroho, Andry. 2011. Ekologi Padang Lamun. http://andrynugrohoatmarinescience. wordpress.com/2011/04/04/ekologi-padang-lamun/. Diakses pada Rabu, 28 Maret 2012 Pukul 09.03 WIB
Anonim. 2011. Lamun. http://zee-marine.blogspot.com/2011/06/lamun.html. Diakses pada Rabu, 28 Maret 2012 Pukul 09.09 WIB