1. Absorbsi
Suatu fenomena yang terjadi pada saat gelombang dipancarkan yaitu terjadinya absorbsi gelombang suara di kolom perairan. Absorbsi gelombang suara yaitu penyerapan gelombang suara sehingga menyebabkan transmisi hilang pada saat echo dari transducer. Absorbsi gelombang suara di kolom perairan laut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, salinitas, pH, kedalaman, dan frekuensi gelombang. Sifat gelombang ketika dipancarkan dan semakin jauh dari transducer maka kecepatannya dan pantulannya akan semakin melemah.
Suatu fenomena yang terjadi pada saat gelombang dipancarkan yaitu terjadinya absorbsi gelombang suara di kolom perairan. Absorbsi gelombang suara yaitu penyerapan gelombang suara sehingga menyebabkan transmisi hilang pada saat echo dari transducer. Absorbsi gelombang suara di kolom perairan laut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, salinitas, pH, kedalaman, dan frekuensi gelombang. Sifat gelombang ketika dipancarkan dan semakin jauh dari transducer maka kecepatannya dan pantulannya akan semakin melemah.
2. Target Strength
Kekuatan pantulan gema yang dikembalikan atau dipantulkan oleh target disebut Target Strength. Target Strength ini bergantung pada intensitas suara yang mengenai target. Target Strength didefinisikan juga sebagai 10x nilai logaritma dari intensitas suara yang mengenai ikan/target. Target Strength dapat dihitung dengan rumus :
TS = 10 (log Ir/Ii)
dengan :
TS = Target Strength
Ir = Energi suara yang dipantulkan, yang diukur
Ii = Energi suara
yang mengenai ikan/target
3. Volume Scatter
Rasio
antara intensitas yang direfleksikan oleh suatu group single target yang berada
pada suatu volume air tertentu (1m3) pada disebut Volume
Scatter atau disebut juga Scattering
Volume (SV). Backscattering strength yaitu
rasio antara intensitas yang direfleksikan oleh suatu kelompok single target yang diukur dari target. Scattering Volume (SV) dapat dihitung
menggunakan rumus :
SV = 10 log pV + TS
dengan :
SV = Scattering Volume
ρ = Densitas
perairan
V = Volume perairan
TS = Target Strength --- TS = 10 (log Ir/Ii)
4. Lapisan SOFAR
4. Lapisan SOFAR
Lapisan dimana
terjadinya akumulasi suhu dan kedalaman disebut lapisan SOFAR (Sound Fixing and Ranging). Lapisan ini
juga merupakan lapisan dimana kecepatan suara menjadi sangat lambat sehingga
disebut juga lapisan C minimum, dimana C adalah kecepatan suara. Gelombang
suara yang merambat dalam jarak yang
cukup besar di perairan laut akan terperangkap dalam lapisan SOFAR ini.
5. Output Data
Echosounder data yaitu merupakan output data hasil dari akustik, biasanya berupa GSV, ASCII, dan lain-lain. Data ASCII dapat diolah dengan menggunakan software surfer 10. Point penting dalam Echosounder data ini yaitu terdapatnya nilai x,y (posisi koordinat), dan z (kedalaman).
5. Output Data
Echosounder data yaitu merupakan output data hasil dari akustik, biasanya berupa GSV, ASCII, dan lain-lain. Data ASCII dapat diolah dengan menggunakan software surfer 10. Point penting dalam Echosounder data ini yaitu terdapatnya nilai x,y (posisi koordinat), dan z (kedalaman).
Sumber : Kuliah Akustik Kelautan (pertemuan ke-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar