Shadow Zone adalah suatu wilayah dimana gelombang suara
tidak dapat merambat atau lemah sehingga hampir tidak dapat merambat dalam
suatu medium yang disebabkan oleh gelombang suara mengalami kehilangan
transmisi. Di kolom perairan, gelombang suara mengalami pembelokan gelombang suara
(refraksi) yang terjadi karena adanya perbedaan kedalaman, salinitas dan suhu
ait laut. Pengaruh yang paling nyata
terlihat, yaitu jika terjadi kenaikan suhu air laut sebesar 1oC,
maka akan menyebabkan meningkatnya kecepatan gelombang suara sebesar 1m/detik,
sedangkan di lapisan permukaan pertambahan kecepatan suara bertambah akibat
pertambahan suhu sebesar 3 m/s/oC.
Akibatnya jika suhu meningkat menurut kedalaman maka gelombang suara
yang dipancarkan akan cenderung dibelokan ke arah permukaan air yang suhunya
lebih tinggi. Sebaliknya jika suhu menurun karena kedalaman maka gelombang
suara akan terus berjalan menuju dasar perairan dan mengalami pembelokkan
secara perlahan ke dasar perairan. Pada
lapisan termoklin, dimana suhu berubah secara drastis maka terdapat pembagian
arah gelombang suara yang dipancarkan. Sebagian gelombang suara akan mengalami
pembelokan (refraksi) ke arah permukaan karena suhu masih cukup tinggi,
sedangkan sebagian gelombang suara lagi tetap menuju ke arah perairan yang
lebih dalam secara perlahan dengan kecepatannya yang menurun akibat penurunan
suhu. Akibat terjadinya pembelokan gelombang suara ke permukaan dan ke dasar
perairan, maka terdapat wilayah yang tidak mengalami perambatan gelombang suara
yang disebut shadow zone. Jarak dari sumber suara ke shadow zone
ditentukan oleh laju perubahan suhu terhadap kedalaman, kedalaman sumber suara, dan
kedalaman penerima suara.
Gambar 1. Shadow Zone Akustik
(Sumber : http://www.dosits.org)
Secara umum pada jarak sejauh 30 m, 110 m, dan 300 m dari sumber
suara, frekuensi 100 Hz mengalami kehilangan suara yang paling besar sehingga
banyak terbentuk shadow zone di kolom perairan karena pada frekuensi 100
Hz, gelombang suara memiliki panjang gelombang yang paling panjang sehingga
mampu melakukan penetrasi kedalam sedimen yang menyebabkan nilai Transmission Loss bertambah dan
memunculkan lebih banyak shadow zone.
Sumber : Iskandarsyah, Mochamad. 2011. Pemetaan Shadow Zone Akustik dengan Metode Parabolic Equation di Wilayah Perairan Selat Lombok. Skripsi. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK-IPB : Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar